24 Mei 2011

Pendidikan Karakter Langkah Tepat Untuk Negeri Indonesia


Pendidikan Karakter Langkah Tepat Untuk Negeri Indonesia

Oleh : Riyadi Hidayat*

Belum lama ini kita bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional tepatnya tanggal 2 Mei. Hari Pendidikan Nasional diperingati pada tanggal 2 Mei karena menurut sejarah bahwa seorang tokoh bernama Ki Hajar Dewantoro lahir pada tanggal dan bulan tersebut. Karena perjuangan beliau pada masa itu yang mengabdikan dirinya untuk kemajuan bangsa Indonesia melalui bidang pendidikan, sehingga perjuangan beliau itulah bangsa indonesia menetapkan pada tanggal dan bulan tersebut sebagai Hari Pendidikan Nasional atau bisa juga disebut Hari Kebangkitan Bangsa.

Banyak karya beliau yang saat ini menjadi landasan rakyat Indonesia dalam mengembangkan pendidikan, khususnya kalimat-kalimat filosofis seperti ING NGARSO SUNTOLODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI (Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan).

Makna tersebut terasa amat mendalam sehingga saya sangat setuju kalo tema Hari Pendidikan Nasional tahun 2011 “Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa”. Tema tersebut sangat sesuai dengan keadaan bangsa saat ini. Seharusnya kemerdekaan bangsa ini dikuti kemerdekaan untuk mengekspresikan kabaikan dengan prestasi positif. Bukan di isi kebebasan mengekspresikan keinginan pribadi dan golongan yang kebablasan. Ada apa sebenarnya dengan bangsa ini? Bisa jadi ada kesalahan dengan dunia pendidikan kita yang lebih menanamkan paham matrialisme pada anak-anak kita dengan mengabaikan pendidikan karakter.

Sebagian besar sekolah di negeri ini menanamkan kata sukses dengan ukuran duniawi. Banyak sekolah yang memacu anak didiknya untuk memiliki nilai tinggi dan mengabaikan nilai moralitas. Sehingga jangan salah apabila tawuran masih dan kecurangan disaat ujian masih saja ada. Hal tersebut sudah tidak sejaln lagi dengan kalimah filosofis tokoh pendidkan kita Ki Hajar Dewantoro.

Sudah saatnya kita benar-benar serius untuk membangun generasi Indonesia yang berakhlaq mulia. Membangun jiwa Nasionalisme pada anak didik tidaklah cukup, harus dilengkapi jiwa yang bersih. Karakter yang dibentuk untuk anak-anak Indonesia ke depan adalah anak-anak Indonesia yang mencinati negaranya dan mampu memberikan yang terbaik untuk negara.

Penghargaan terhadapa anak-anak yang berprestasi harus tetap di upayakan beriringan dengan pembangunan jiwa . Mereka yang berprestasi harus betul-betul dikelola dengan baik oleh pemerintah karena mereka adalah aset negara. Berikan sarana yang terbaik karena suatu saat mereka akan menjadi pemikir bangsa ini supaya bangsa Indonesia bisa bicara di tingkat Internasional.

Generasi yang berakhlaqmulia akan menjadikan Indonesia menjadi negara yang kokoh. Mulainya pendidikan Karakter di usia dini adalah langkah tepat yang sudah harus dimulai. Harapannya suatu saat negeri ini akan terbebas dari korupsi dan radikalisme. Tugas para pendidiklah mulai membuat konsep pendidikan yang tepat untuk membangun pendidikan Indonesia. Semoga saja tema “Pendidikan Karakter sebagai pilar Kebangkitan Bangsa” akan menjadi kenyataan di negeri Indonesia. Mulailah dari kita sebagai pendidik, mulailah dari hal yang terkecil dan mulailah saat ini juga. Jayalah selalu Indonesia, cita-cita Ki Hajar Dewantoro akan menjadi kenyataan di masa kini dan masa depan.

*) Penulis adalah Guru Komputer SD N Mlati 1

Mlati, Glondong, Sendangadi, Mlati, Sleman

Tidak ada komentar: